Sebuah Sajak yg Rancu
Mungkin kini hambar
Semua rasa itu sudah tercampur
Dan pernahkah kau mendengar tentang adonan tak padu?
Mungkin seperti itu rasanya
Mungkin kini berbeda
Semua sakit itu seakan tak butuh antibiotik
Cukup disuntik dengan satu cairan busuk
Dan lenyaplah mereka
Mungkin kini tiada
Karena keberadaan sempat digeser paksa
Walau tetap tak beranjak
Akhirnya buntu juga
Mungkin kini melangkah perlahan
Semua titik sudah bertemu
Bayangan tak lagi semu
Titik cahaya itu sudah telihat
Walau memang, samar dan jauh
Haruskah mati?
Tidak.
Haruskah menanti?
Tidak
Lalu apa? Entahlah
Mungkin bintang terang disana punya jawaban
**sajak yg terinspirasi dari salah satu lirik lagu Peterpan:
"...mungkin masaku tlah berlalu,
mungkin hatiku tak berbentuk lagi,
rasa ini takkan terobati,
tetapi mati takkan mengobati..."
-DITA PURNAMA, JUNE 2010-
picture source klik here
Semua rasa itu sudah tercampur
Dan pernahkah kau mendengar tentang adonan tak padu?
Mungkin seperti itu rasanya
Mungkin kini berbeda
Semua sakit itu seakan tak butuh antibiotik
Cukup disuntik dengan satu cairan busuk
Dan lenyaplah mereka
Mungkin kini tiada
Karena keberadaan sempat digeser paksa
Walau tetap tak beranjak
Akhirnya buntu juga
Mungkin kini melangkah perlahan
Semua titik sudah bertemu
Bayangan tak lagi semu
Titik cahaya itu sudah telihat
Walau memang, samar dan jauh
Haruskah mati?
Tidak.
Haruskah menanti?
Tidak
Lalu apa? Entahlah
Mungkin bintang terang disana punya jawaban
**sajak yg terinspirasi dari salah satu lirik lagu Peterpan:
"...mungkin masaku tlah berlalu,
mungkin hatiku tak berbentuk lagi,
rasa ini takkan terobati,
tetapi mati takkan mengobati..."
-DITA PURNAMA, JUNE 2010-
picture source klik here
nice poetry... should make another hundreds of it!!!
ReplyDeletethanks cebeeeee -,-
ReplyDeletebegh begh begh