Lihatlah Kita
Lihatlah kita
Apa ada yang berubah
Rasanya tidak
Sesaat mengendarai memori
Hanya ingin tahu sampai manakah ia akan tersesat
Adakah batasan untuk berhenti
Atau mungkin aba-aba untuk istirahat dan memutar arah
Lihatlah kita
Apa lagi yang mungkin dibanggakan
Kelemahan hati sudah meruntuhkan semua
Sesaat merangkak naik, mengintip pada sisa-sisa harapan
Dengan mudahnya setiap detail yang telah terlewatkan menggagalkan segalanya
Detail-detail yang dulunya berhasil menggantung, mempermainkan, dan membuat mual
Bahkan sampai sekarangpun masih terasa; ibarat masuk angin, dan angin itu terjebak, tidak bisa keluar, malah menyewa tempat di hati untuk menyakiti sebebasnya.
Lihatlah kita
Keangkuhan kita untuk saling menjauh
Keterbatasan kita untuk saling melepaskan
Kebodohan kita untuk saling mengikat diatas karet yang sudah rapuh
Kepintaran kita untuk menunjukkan ego
Ketidak berhasilan kita menjaga yang diarahkan, mempertahankan yang diamanahkan
Kelalaian kita untuk mengenal diri kita sendiri dan memastikan apa yang terbaik
Lihatlah kita
Yang sampai saat ini masih bernaung di bawah kata “kita”-- disaat kata jamak itu harusnya sudah menjadi tunggal.
pic source click here
Comments
Post a Comment